Kumpulan cerita absurd ini disusun selama satu tahun sebelum akhirnya duduk di rak-rak toko buku. Terdiri dari empat belas cerita pendek, Maggie Tiojakin menyuguhkan tema yang tak lazim di ranah fiksi Indonesia. Bagaimana sepasang suami-istri menarik garis batas dalam pernikahan mereka di tengah amukan badai, misalnya, di “Tak Ada Badai di Taman Eden” atau pencarian seorang bocah laki-laki terhadap Tuhan di tengah kemelut perang saudara di “dies irae, dies illa”. Setiap cerita memberikan sekelumit pengalaman yang takkan terlupakan dan Maggie Tiojakin menyuguhkan kumpulan cerita ini seolah di atas piring perak bagi para pembacanya.